Akhirnya nilai semester 5 keluar juga :)

Sekian lama dibuat galau karena menunggu, finally ketika semester 6 hampir berakhir, KHS semester 5 pun keluar. Beberapa hari sebelum KHS keluar, banyak kabar burung yang beredar (halah, bahasanyaa :p). Banyak yang bilang kalo semester 5, yang dapet IP di atas 3 itu cuma 3 orang, dua di antaranya si asman dan minah. Sempet bikin lemes juga sih, takut kalo saya bukan salah satu di antara ketiga orang itu. Saya sih sadar diri kalo di semester 5 saya agak menurun, bahkan bu Hendra juga sempet nanya itu dulu, "Priskila, semester ini kok nilainya menurun?", yep, itu yang bikin saya pesimis bisa pertahanin nilai semester sebelumnya. 

Sampai akhirnya, kemarin siang, pas ketemu pak Abdullah di perpus dan di rayu-rayu dikit (hihi) , akhirnya beliau  mau ngasih liat nilai semester 5, yang masih dalam bentuk file. Oh my Gooooooddddd, ga nyangka pas liat nilai, ternyata nilaiku A semua, tinggal 1 mata kuliah yang memang belum masuk nilainya, KTI I. Puji Tuhan :) Awalnya sih ga percaya, bahkan saya sempet berdebat sama pak Dullah, di komputer itu masih tertulis semester IV, tapi kata pak Dullah, itu udah nilai semester 5, cuma belum diganti aja semesternya. Karena saya masih ngotot kalo itu semester IV, beliau sampe ngambilin arsip nilai seluruh mahasiswa tingkat 3, hehe peace pak :).. Pas diliat, ternyata emang bener kalo nilaiku itu A semua hihi.. Senengnyaa banget-banget deh.. bersyukur banget. Ternyata kabar burung itu salah, banyak kok temen-temen yang IPnya di atas 3.

Well, setelah tau nilai semester 5, saya ga langsung puas dan lega, masih ada KTI I yang nilainya belum masuk, takutnya nilaiku di KTI I itu B. Tapi ternyata, setelah KHS diprint dan ditanda-tanganin pak kajur, ternyata nilaiku A semua! Ohmegaaattt, Thanks a lot God.. IP ku di semester 5 ini tetap 4. 
Ternyata saya masih bisa mempertahankan IP ku di semester 4. Bukan cuma saya, si mina juga dapet IP 4. Nah si Asman yang nurun, dikit sih, IPnya 3,9. Semester lalu, pas semester 4, kita bertiga dapet IP 4, tapi semester kali ini, cuma saya dan mina. Well, saya amat sangat bersyukur, ini yang ketiga kalinya saya dapet IP 4, semester 1, 4 dan 5. Thanks God :)

I dedicate it to you, my beloved MOM and DAD <3 :)

Berpikir di luar kotak!

Saya pernah mendengar istilah 'berpikir di luar kotak' dari beberapa orang, dan ga tau kenapa hari ini rasanya saya pengen mengerti istilah itu lebih dalam. Saya sempat nge-posting istilah itu di status facebook saya.
Seperti yang dilihat, ada seorang tean saya yang berkomentar bahwa merubah pola pikir adalah salah satu hal yang membuat kita dewasa. Emm, entahlah, namun saat ini saya memang sedang berproses untuk menjadi dewasa. 

Well, sekilas, yang saya pahami tentang 'berpikir di luar kotak' adalah berpikir di luar dari kebiasaan. Yep, hanya sebatas itu. Untuk itulah saya searching tentang istilah itu di om google, dan ketemu! Okeh, langsung aja liat penjelasan yang lebih detail tentang 'berpikir di luar kotak'.

***

Berpikir di luar kotak


Berpikir di luar kotak adalah cara berpikir di luar batasan masalah yang ada ataupun cara berpikir dengan menggunakan perspektif yang baru. Yang dimaksud kotak dalam hal ini adalah perumpamaan pembatasan diri seseorang pada saat melihat suatu permasalahan. Dalam definisi yang lebih luas, berpikir di luar kotak dideskripsikan sebagai suatu cara pikir baru di luar kebiasaan dari cara berpikir yang sebelumnya, cara berpikir yang berbeda dari orang-orang pada umumnya, cara berpikir kreatif, di luar kemampuan diri dan kelompok , dan cara berpikir yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh siapapun sebelumnya. Pada intinya, berpikir di luar kotak berarti berani untuk berpikir lebih jauh, tidak terfokus hanya pada apa yang dihadapi dan apa yang biasanya orang pikirkan, tapi untuk bisa berfikir lebih jauh dari kemampuan dan kebiasaan yang ada dan orang-orang pada umumnya.

Sejarah


Cara berpikir di luar kotak pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan Inggris Henry Ernest Dudeney lewat sebuah teka teki yang ia ciptakan. Selain Henry, Edward de Bono juga mengartikan cara berpikir di luar kotak sebagai cara berpikir lateral. Ia berkata “Seseorang tidak dapat menggali lubang di tempat yang berbeda dengan menggali lebih dalam lubang yang sama.” Ini memiliki arti bahwa seseorang tidak akan menemukan hal yang baru, hal yang tidak pernah ditemui dan dialami sebelumnya jika masih berada pada cara pemikiran yang sama. Seseorang harus berani mengambil keputusan untuk keluar dari ‘kotak’ tersebut, zona aman yang dimiliki, maka barulah hal-hal baru, inovasi, pengalaman, dan keberhasilan baru yang tidak terbayangkan bisa menghampiri diri seseorang.


Teka-teki 9 titik


Gagasan tentang sesuatu yang berada di luar dari suatu yang dianggap ‘kotak’ berhububungan dengan teka-teki topografi tradisional yang disebut teka-teki sembilan titik. Asal-usul dari frasa “berpikir di luar kotak” sesungguhnya tidak jelas; namun ungkapan ini sebagian dipopulerkan oleh karena teka-teki sembilan titik, yang mana John Adair mengklaim bahwa telah ia perkenalkan pada tahun 1969. Konsultan manajemen Mike Vance telah mengklaim bahwa penggunaan teka-teki sembilan titik dalam lingkaran konsultasi berasal dari budaya perusahaan milik Walt Disney Company, dimana teka-teki itu digunakan di rumah.

Teka-teki ini mengajukan suatu tantangan intelektual –yakni untuk menghubungkan titik-titik dengan menggambar empat garis lurus, yaitu garis kontinyu yang melewati masing-masing dari sembilan titik, dan tidak pernah mengangkat pensil dari kertas. Teka-teki ini mudah diselesaikan, tetapi hanya jika seseorang mampu menggambar garis di luar batas-batas area persegi yang didefinisikan oleh sembilan titik itu sendiri. Ungkapan "berpikir di luar kotak" adalah pernyataan ulang dari strategi solusinya. Teka-teki ini hanya terlihat sulit karena seseorang membayangkan adanya batas di sekitar tepi dari susunan titik-titik yang ada. Inti dari masalah ini adalah penghalang ditentukan dari yang biasanya dirasakan. Teka-teki sembilan titik ini berusia lebih tua daripada slogan ‘berpikir di luar kotak’. Teka-teki ini muncul pada Cyclopedia of Puzzles oleh Sam Loyd pada tahun 1914. Kompilasi The Puzzle-Mine: Puzzles Collected from the Works of the Late Henry Ernest Dudeney pada tahun 1951, teka-teki yang diciptakan oleh Dudeney sendiri.

Cara

Satu hal yang paling sering dipertanyakan banyak orang adalah bagaimana caranya untuk bisa berpikir di luar kotak. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang untuk mampu berpikir di luar kotak dan akhirnya menemukan suatu hal yang baru dan berbeda dari apa yang pernah dialami dan diterima orang kebanyakan.

  1. Keluar dari zona aman. Setiap orang cenderung menikmati dan terbuai akan zona aman yang sudah dimilikinya pada saat ini, namun itu akan menjadi penghalang dari sebuah inovasi. Karena pada saat seseorang menikmati posisinya di dalam kotak yang ia anggap sudah sangat nyaman, ia tidak akan pernah bisa melihat adanya peluang di luar sana untuk menemukan suatu terobosan baru atau sebuah peningkatan atas level hidupnya. Maka itu jika seseorang ingin bisa melihat dan berpikir di luar kebiasaan dan kerangka masalah yang ada, beranikan diri untuk keluar dari zona aman.
  2. Tinggalkan keraguan. Seringkali keraguan berhasil membuat seseorang kembali berpikir di dalam kotak, karena adanya keraguan apakah hal-hal yang ada di luar kotak itu benar akan membawa peningkatan dalam kehidupan, apakah hal-hal di luar kotak bisa memberikan suatu inovasi baru dalam pekerjaan. Keragu-raguan itu harus ditinggalkan, sebab perlu diketahui bahwa tidak ada satupun hal di dunia ini yang tidak memiliki resiko. Jika seseorang ingin mengalami peningkatan dan terobosan dalam hidup, maka selain mulai keluar dari zona aman tersebut, yakinlah untuk memanjat kotak tersebut, dan segeralah keluar dari dalamnya, maka hal-hal baru yang tidak pernah terbayangkan akan ditemui.
  3. Dengarkan orang lain, terbuka dan menerima. Orang-orang yang berpikir di dalam kotak adalah orang-orang yang tidak pernah mau menerima ide-ide yang bermunculan di sekitarnya. Mereka selalu memandang ide-ide tersebut tidak akan bekerja. Oleh karena itu, seorang yang mau untuk berpikir di luar kotak harus memiliki kerendahan hati untuk membuka dirinya, menerima pendapat dan ide-ide dari orang lain, kemudian mengolah nya dengan cara-cara di luar kerangka berpikir yang pada umumnya.
  4. Keterbukaan untuk melakukan hal yang berbeda,dan melakukan suatu hal dengan cara yang berbeda.  Albert Einstein mengatakan

Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda akan tetapi menggunakan cara-cara yang sama.



Oleh karena itu kemampuan berpikir di luar kotak dibutuhkan, perlu ada keterbukaan untuk berani melakukan cara yang berbeda pada suatu hal dan melakukan hal-hal yang berbeda dari rutinitas dan kebiasaan yang ada.



Source: Wikipedia



up