Happy Graduation

Daaaannn, inilah yang ditunggu-tunggu, WISUDAAAA :) Setelah ujian tutup bulan Agustus, dan harus menunggu dua bulan untuk wisuda, akhirnya saya wisuda juga. 23 Oktober 2012, salah satu hari bersejarah di hidup saya. Saya bisa meraih gelar Ahli Madya Gizi dan menjadi salah satu mahasiswa berprestasi di Poltekkes. Ada kebanggan tersendiri ketika saya duduk di barisan paling depan bersama mahasiswa-mahasiswa berprestasi dari jurusan lain. Ada kejadian yang bisa dibilang memalukan pas hari wisuda itu. You know what? Saya terlambat! Ternyata kebiasaan terlambat saya ga hanya pas kuliah, bahkan di hari sepenting acara wisuda ini pun saya terlambat! Err. Dan yang lebih memalukan lagi, alasan keterlambatan saya itu karena nyalon hahaha emang dasar cewek, rempong! :p

Wisudawan-wisudawati di suruh dateng jam setengah 9 pagi untuk gladi, dan acara wisuda di mulai jam 9. Padahal sih niatnya, jam 7 saya udah berangkat ke rektorat, tapi berhubung salon tempat saya make up itu rame dengan wisudawan lainnya, yah gitu deh, telat! Padahal saya udah dateng ke salon jam setengah 4 subuh, tapi tetep aja ga keburu, gimana nggak, yang make up itu 20 orang lebih. Alhasil, saya baru berangkat sekitar jam setengah 9 dari daya. Kita lewat tol buat ngehindarin macet, tapi kejebak macet juga di tidung uuhh. Saya sampe ketika acara udah di mulai. Awalnya saya ga boleh masuk karena lagi acara adat-adatan gitu (gue juga ga ngerti namanya apa). Dan setelah itu, saya baru dibolehin masuk. Parahnya, saya yang udah telat dateng, malah dengan pedenya lewat di tengah-tengah. Semua mata tertuju ke saya. Ohmegaaaaatttt malunyaaa.. Saya juga ga kepikiran lewat pinggir (emang dasar Pika haha). Marsuki, anak Keperawatan dari Pare-pare yang duduk di samping kiri saya sampe ketawa ga nyangka kalo alasan saya telat itu karena nyalon haha.

Inilah salah satu moment yang membuat saya merinding, bangga, terharu, yakni ketika mahasiswa terbaik dipanggil satu per satu ke depan untuk menerima ijazah dan buku alumni, serta dipindahin pita toganya dari kiri ke kanan. Ketika nama saya disebutkan, mahasiswa terbaik dari jurusan Gizi, Priskila Iriana Kamasi, lahir di Jayapura, anak dari bapak Deky Naudy Kamasi dan ibu Riani Simamora, dengan IPK 3,91.. Rasanya itu luar biasa bangganya. Saat itu saya berharap papa dan mama bisa melihat ketika saya dipanggil ke depan dan nama mereka disebutkan. Tapi karena saya datang terlambat, akhirnya orangtua saya ga masuk dan ga dapet tempat di atas. Kata mama, mereka hanya melihat saya dari luar. Ada kekecewaan dan juga kesedihan sebenernya. Saya pengen mereka melihat anaknya secara langsung :( Tapi mama bilang kalo mereka mendengar ketika nama saya disebutkan dan mereka pun melihat saya walau hanya dari luar. Dan mama bilang kalo mereka bangga dengan saya. :) Semoga ini bukanlah kesempatan terakhir saya untuk membuat mereka bangga :')

3 tahun menuntut ilmu di Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Makassar bukanlah hal mudah. Banyak suka dukanya. Mulai dari seneng, sedih, berantem sama temen, pusing bahkan pernah saya sampe nangis karena tugas yang bejibun, gila-gilaan dan cekakak-cekikikan sama temen-temen yang bisa dibilang gokil, curhat-curhatan sampe nangis-nangisan bareng sahabat karena putus cinta, kekecewaan, banyak hal yang saya lewati bersama NU3C 09. Dan kini, tiba saatnya di penghujung kebersamaan dengan mereka. Sedihnya luar biasa :( Di setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan. Yep, itu pasti. Sesungguhnya ini bukanlah akhir melainkan awal dari perjuangan kita yang sesungguhnya. Sukses buat kita semua. Keep contact, guys. 

and, Happy Graduation, NU3C 09 :D

Huruf Jepang

Dalam bahasa Jepang, terdapat 4 macam huruf yang dipakai, yakni Kanji, Hiragana ( ひらがな), Katakana (カタカナ), dan Romaji. 

Penggunaan Kanji
Umumnya, kalau suatu kata memiliki kanji maka dia akan ditulis menggunakan kanjinya. Walaupun begitu, ada juga kata-kata tertentu yang sebenarnya memiliki kanji tapi tidak digunakan di bahasa Jepang modern. Contohnya, “suru” (melakukan) sebetulnya memiliki penulisan kanji 為る tapi sekarang penulisan tersebut sama sekali tidak dipakai. Saat ini “suru” selalu ditulis sepenuhnya dengan hiragana yaitu する
Beberapa kata merupakan kata yang “bimbang”. Kadang-kadang ada yang menulisnya dengan kanji, kadang-kadang ada pula yang memilih menggunakan hiragana. Contohnya, penggunaan kanji untuk kata “dekiru” (bisa) yaitu 出来る, tapi yang menggunakan hiragana (できる) juga banyak. Di lain pihak, untuk kata “kirei” (cantik, indah) penulis Watarasebashi menggunakan hiragana (きれい), walaupun kanjinya (綺麗) juga sering dipakai.

Penggunaan Hiragana 

Hiragana (ひらがな、平仮名) adalah suatu cara penulisan bahasa jepang yang mewakili sebutan suku kata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (女手) atau ‘tulisan wanita’ karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan kanji dan katakana. Berdasarkan sejarah, hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.
Huruf Hiragana terbentuk dari garis-garis dan coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki). Huruf Hiragana yang digunakan sekarang adalah bentuk huruf  yang dipilih dari soogana yang ditetapkan berdasarkan Petunjuk Departemen Pendidikan Jepang tahun 1900. Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Jepang asli atau menggantikan tulisan Kanji, menulis partikel dan kata bantu kata kerja.

Huruf-huruf Hiragana
Penggunaan Katakana
Huruf Katakana terbentuk dari garis-garis atau coretan-coretan yang lurus (chokusenteki). Huruf Katakana digunakan untuk menulis kata-kata serapan dalam bahasa Jepang, negara asing, nama binatang, nama orang asing, nama tumbuhan dan kota-kota luar negeri seperti インドネシア – Indonesia, ジャカルタ  - Jakarta,  サンピト – Sampit. Dalam ilmu fonologi, Katakana biasa digunakan untuk penulisan lambang bunyi atau pengucapan. Katakana digunakan untuk menulis bahasa rahasia (ingo) dan bahasa slang (zokugo). Selain itu, huruf Katakana sering digunakan pada surat-surat atau buku-buku yang berhubungan dengan perusahaan/perkantoran. Dengan demikian, Katakana juga bisa digunakan untuk menuliskan kata-kata yang sebenarnya bisa dituliskan dengan Hiragana atau Kanji.

Huruf-huruf Katakana
 Source: Ega Fikom

Akhirnya nilai semester 5 keluar juga :)

Sekian lama dibuat galau karena menunggu, finally ketika semester 6 hampir berakhir, KHS semester 5 pun keluar. Beberapa hari sebelum KHS keluar, banyak kabar burung yang beredar (halah, bahasanyaa :p). Banyak yang bilang kalo semester 5, yang dapet IP di atas 3 itu cuma 3 orang, dua di antaranya si asman dan minah. Sempet bikin lemes juga sih, takut kalo saya bukan salah satu di antara ketiga orang itu. Saya sih sadar diri kalo di semester 5 saya agak menurun, bahkan bu Hendra juga sempet nanya itu dulu, "Priskila, semester ini kok nilainya menurun?", yep, itu yang bikin saya pesimis bisa pertahanin nilai semester sebelumnya. 

Sampai akhirnya, kemarin siang, pas ketemu pak Abdullah di perpus dan di rayu-rayu dikit (hihi) , akhirnya beliau  mau ngasih liat nilai semester 5, yang masih dalam bentuk file. Oh my Gooooooddddd, ga nyangka pas liat nilai, ternyata nilaiku A semua, tinggal 1 mata kuliah yang memang belum masuk nilainya, KTI I. Puji Tuhan :) Awalnya sih ga percaya, bahkan saya sempet berdebat sama pak Dullah, di komputer itu masih tertulis semester IV, tapi kata pak Dullah, itu udah nilai semester 5, cuma belum diganti aja semesternya. Karena saya masih ngotot kalo itu semester IV, beliau sampe ngambilin arsip nilai seluruh mahasiswa tingkat 3, hehe peace pak :).. Pas diliat, ternyata emang bener kalo nilaiku itu A semua hihi.. Senengnyaa banget-banget deh.. bersyukur banget. Ternyata kabar burung itu salah, banyak kok temen-temen yang IPnya di atas 3.

Well, setelah tau nilai semester 5, saya ga langsung puas dan lega, masih ada KTI I yang nilainya belum masuk, takutnya nilaiku di KTI I itu B. Tapi ternyata, setelah KHS diprint dan ditanda-tanganin pak kajur, ternyata nilaiku A semua! Ohmegaaattt, Thanks a lot God.. IP ku di semester 5 ini tetap 4. 
Ternyata saya masih bisa mempertahankan IP ku di semester 4. Bukan cuma saya, si mina juga dapet IP 4. Nah si Asman yang nurun, dikit sih, IPnya 3,9. Semester lalu, pas semester 4, kita bertiga dapet IP 4, tapi semester kali ini, cuma saya dan mina. Well, saya amat sangat bersyukur, ini yang ketiga kalinya saya dapet IP 4, semester 1, 4 dan 5. Thanks God :)

I dedicate it to you, my beloved MOM and DAD <3 :)

Berpikir di luar kotak!

Saya pernah mendengar istilah 'berpikir di luar kotak' dari beberapa orang, dan ga tau kenapa hari ini rasanya saya pengen mengerti istilah itu lebih dalam. Saya sempat nge-posting istilah itu di status facebook saya.
Seperti yang dilihat, ada seorang tean saya yang berkomentar bahwa merubah pola pikir adalah salah satu hal yang membuat kita dewasa. Emm, entahlah, namun saat ini saya memang sedang berproses untuk menjadi dewasa. 

Well, sekilas, yang saya pahami tentang 'berpikir di luar kotak' adalah berpikir di luar dari kebiasaan. Yep, hanya sebatas itu. Untuk itulah saya searching tentang istilah itu di om google, dan ketemu! Okeh, langsung aja liat penjelasan yang lebih detail tentang 'berpikir di luar kotak'.

***

Berpikir di luar kotak


Berpikir di luar kotak adalah cara berpikir di luar batasan masalah yang ada ataupun cara berpikir dengan menggunakan perspektif yang baru. Yang dimaksud kotak dalam hal ini adalah perumpamaan pembatasan diri seseorang pada saat melihat suatu permasalahan. Dalam definisi yang lebih luas, berpikir di luar kotak dideskripsikan sebagai suatu cara pikir baru di luar kebiasaan dari cara berpikir yang sebelumnya, cara berpikir yang berbeda dari orang-orang pada umumnya, cara berpikir kreatif, di luar kemampuan diri dan kelompok , dan cara berpikir yang mungkin tidak pernah terpikirkan oleh siapapun sebelumnya. Pada intinya, berpikir di luar kotak berarti berani untuk berpikir lebih jauh, tidak terfokus hanya pada apa yang dihadapi dan apa yang biasanya orang pikirkan, tapi untuk bisa berfikir lebih jauh dari kemampuan dan kebiasaan yang ada dan orang-orang pada umumnya.

Sejarah


Cara berpikir di luar kotak pertama kali diperkenalkan oleh seorang matematikawan Inggris Henry Ernest Dudeney lewat sebuah teka teki yang ia ciptakan. Selain Henry, Edward de Bono juga mengartikan cara berpikir di luar kotak sebagai cara berpikir lateral. Ia berkata “Seseorang tidak dapat menggali lubang di tempat yang berbeda dengan menggali lebih dalam lubang yang sama.” Ini memiliki arti bahwa seseorang tidak akan menemukan hal yang baru, hal yang tidak pernah ditemui dan dialami sebelumnya jika masih berada pada cara pemikiran yang sama. Seseorang harus berani mengambil keputusan untuk keluar dari ‘kotak’ tersebut, zona aman yang dimiliki, maka barulah hal-hal baru, inovasi, pengalaman, dan keberhasilan baru yang tidak terbayangkan bisa menghampiri diri seseorang.


Teka-teki 9 titik


Gagasan tentang sesuatu yang berada di luar dari suatu yang dianggap ‘kotak’ berhububungan dengan teka-teki topografi tradisional yang disebut teka-teki sembilan titik. Asal-usul dari frasa “berpikir di luar kotak” sesungguhnya tidak jelas; namun ungkapan ini sebagian dipopulerkan oleh karena teka-teki sembilan titik, yang mana John Adair mengklaim bahwa telah ia perkenalkan pada tahun 1969. Konsultan manajemen Mike Vance telah mengklaim bahwa penggunaan teka-teki sembilan titik dalam lingkaran konsultasi berasal dari budaya perusahaan milik Walt Disney Company, dimana teka-teki itu digunakan di rumah.

Teka-teki ini mengajukan suatu tantangan intelektual –yakni untuk menghubungkan titik-titik dengan menggambar empat garis lurus, yaitu garis kontinyu yang melewati masing-masing dari sembilan titik, dan tidak pernah mengangkat pensil dari kertas. Teka-teki ini mudah diselesaikan, tetapi hanya jika seseorang mampu menggambar garis di luar batas-batas area persegi yang didefinisikan oleh sembilan titik itu sendiri. Ungkapan "berpikir di luar kotak" adalah pernyataan ulang dari strategi solusinya. Teka-teki ini hanya terlihat sulit karena seseorang membayangkan adanya batas di sekitar tepi dari susunan titik-titik yang ada. Inti dari masalah ini adalah penghalang ditentukan dari yang biasanya dirasakan. Teka-teki sembilan titik ini berusia lebih tua daripada slogan ‘berpikir di luar kotak’. Teka-teki ini muncul pada Cyclopedia of Puzzles oleh Sam Loyd pada tahun 1914. Kompilasi The Puzzle-Mine: Puzzles Collected from the Works of the Late Henry Ernest Dudeney pada tahun 1951, teka-teki yang diciptakan oleh Dudeney sendiri.

Cara

Satu hal yang paling sering dipertanyakan banyak orang adalah bagaimana caranya untuk bisa berpikir di luar kotak. Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan seseorang untuk mampu berpikir di luar kotak dan akhirnya menemukan suatu hal yang baru dan berbeda dari apa yang pernah dialami dan diterima orang kebanyakan.

  1. Keluar dari zona aman. Setiap orang cenderung menikmati dan terbuai akan zona aman yang sudah dimilikinya pada saat ini, namun itu akan menjadi penghalang dari sebuah inovasi. Karena pada saat seseorang menikmati posisinya di dalam kotak yang ia anggap sudah sangat nyaman, ia tidak akan pernah bisa melihat adanya peluang di luar sana untuk menemukan suatu terobosan baru atau sebuah peningkatan atas level hidupnya. Maka itu jika seseorang ingin bisa melihat dan berpikir di luar kebiasaan dan kerangka masalah yang ada, beranikan diri untuk keluar dari zona aman.
  2. Tinggalkan keraguan. Seringkali keraguan berhasil membuat seseorang kembali berpikir di dalam kotak, karena adanya keraguan apakah hal-hal yang ada di luar kotak itu benar akan membawa peningkatan dalam kehidupan, apakah hal-hal di luar kotak bisa memberikan suatu inovasi baru dalam pekerjaan. Keragu-raguan itu harus ditinggalkan, sebab perlu diketahui bahwa tidak ada satupun hal di dunia ini yang tidak memiliki resiko. Jika seseorang ingin mengalami peningkatan dan terobosan dalam hidup, maka selain mulai keluar dari zona aman tersebut, yakinlah untuk memanjat kotak tersebut, dan segeralah keluar dari dalamnya, maka hal-hal baru yang tidak pernah terbayangkan akan ditemui.
  3. Dengarkan orang lain, terbuka dan menerima. Orang-orang yang berpikir di dalam kotak adalah orang-orang yang tidak pernah mau menerima ide-ide yang bermunculan di sekitarnya. Mereka selalu memandang ide-ide tersebut tidak akan bekerja. Oleh karena itu, seorang yang mau untuk berpikir di luar kotak harus memiliki kerendahan hati untuk membuka dirinya, menerima pendapat dan ide-ide dari orang lain, kemudian mengolah nya dengan cara-cara di luar kerangka berpikir yang pada umumnya.
  4. Keterbukaan untuk melakukan hal yang berbeda,dan melakukan suatu hal dengan cara yang berbeda.  Albert Einstein mengatakan

Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil berbeda akan tetapi menggunakan cara-cara yang sama.



Oleh karena itu kemampuan berpikir di luar kotak dibutuhkan, perlu ada keterbukaan untuk berani melakukan cara yang berbeda pada suatu hal dan melakukan hal-hal yang berbeda dari rutinitas dan kebiasaan yang ada.



Source: Wikipedia


Derita Mahasiswa Tingkat Akhir

Yep, derita mahasiswa tingkat akhir. Gini nih resiko mahasiswa tingkat akhir, harus siapin fisik dan mental yang kuat, sekuat baja (oke, ini lebay haha). Gimana ngga? Di tingkat akhir, apalagi semester VI kaya gini, masa-masa sibuknya Praktek Kerja Lapangan (PKL), huufft..

Perasaan baru kemaren-padahal udah sebulan lalu-deh ke Malang, PKL MAGK (Manajemen Asuhan Gizi Klinik). Hari Minggu kemaren baru aja balik dari Malang, baru nyampe di rumah dan di kamarku tercinta, eh senen besok udah mau ngelancong lagi ke kota orang, ninggalin kamar, rumah, mama, papa, adik dan keluarga (lagi). Kurang lebih cuma seminggu di rumah, di Makassar :| Yep, senen besok aku dan temen-temen gizi 09 dan empat senior 08 bakal ke Wajo, Sengkang, Sulawesi Selatan buat PKL desa. 

Koper yang kemaren dari Malang aja belom aku beresin, baju-bajunya belom pada dikeluarin, eh besok mesti packing buat ke Wajo lagi. Mana senen mesti ngumpul di kampus  subuh-subuh lagi -__-" Yaa, tuntutan profesi (halah), nasib mahasiswa tingkat akhir yang super duper sibuk :(


Pengalaman pas PBL di sana, November 2011 kemaren, balik ke Makassar, aku malah tambah item. 
"hhuuuaaa, ntar kalo balik dari PKL desa, gua item lagi dooong :(". 
Padahal pas balik dari Malang, mama dan temen-temen bilang kalo aku tambah putih dan agak gemukan loh uuhhhh. Di Wajo sih enak, makanannya terjamin, kita makmur untuk urusan perut, secara yang punya rumah (salah satu kader posyandu) punya kebun sendiri, jadi tiap abis ngambil data, nyampe rumah pasti udah disiapin ubi goreng, es buah, banyak deh pokoknya, makmur. Tapi airnya itu looohhh, keruh, ditambah lagi cuacanya yang panasnya kebangetan, err..

Well, semua yang kita putuskan di awal, pasti akan ada resikonya, termasuk sekarang ini, aku dulu mutusin untuk kuliah, yaa mau ngga mau sekarang mesti siap ngejalanin PKL-nya juga. Semua toh demi masa depan aku juga, alrite? :)

Satu yang pasti, 
TUHAN BERSAMA MAHASISWA TINGKAT AKHIR ^__^

me-libur-kan diri ke Bali :)

Sebenernya telat banget saya posting cerita ini sekarang, tapi biarin deh, itung-itung berbagi cerita aja :)

Well, ini cerita tentang liburan saya kemaren. Bukan liburan sih, lebih tepatnya me-libur-kan diri sendiri haha. Kamis, 2 Februari 2012 kemaren, saya dan keluarga liburan ke Bali. And you know what? Saya ke Bali di saat temen-temenku masih pada ujian final. Emang nekat sih, gimana ngga? Di saat semua pada sibuk belajar buat final, eh saya malah me-libur-kan diri, ke Bali pula :p Bukan mau saya, tapi si Papa tuh. Tanpa sepengetahuan saya, mama dan adik, ternyata papa udah mesen tiket ke Bali. 

Kaget juga pas papa nanya: "Ujiannya sampe kapan?"

Saya: "Masih seminggu lagi, Pa."

Papa: "Lusa kita ke Bali."

Dengan ekspresi kaget -yang disembunyikan- saya jawab: "Loh? Ngapain, Pa?"

Papa: "Liburan. Ujiannya bisa nyusul, kan?"

Saya: "Bisa kok." (dengan senang hati, haha). Udah lama saya pengen ke Bali, dan akhirnya bisa terwujud juga :)

Besoknya, saya minta izin ke bagian kemahasiswaan. Untungnya, ujian yang ngga saya ikutin cuma 2 mata kuliah, Dietetik dan MSPMI, berhubung mata kuliah Kewirausahaan ngga ada finalnya :p

Tibalah saat saya sekeluarga berangkat ke Bali. Waktu itu, flight kita yang pagi sekitar jam 10 kurang. Kita transit ke Jakarta, dan ngelanjutin perjalanan ke Bali sekitar jam 5 sore, mestinya sih flight jam 2, tapi you know-lah, delay! Mana pas udah mau take-off, antrian pesawatnya panjang lagi, setdaahh..

Kita nyampe di Bali sekitar setengah 8 malam dan disambut dengan hujan deras plus angin kencang. Huufftt Puji Tuhan udah nyampe Bali dengan selamat :) Kita dijemput sama temen papa di airport. Itulah enaknya kerja di airport, tiap daerah pasti ada temennya, apalagi temen-temen papa pada baik-baik semua, mau ngantar-jemput kita selagi kita dateng di kota mereka hehe :p

Akhirnya nyampe juga di wisma yang udah papa pesen via online pas di Makassar. Tepaaarrr...

Saya di Bali kurang lebih cuma 3 hari. Besoknya, hari jumat saya, papa, mama, dan ade cuma keliling Bali yang deket-deket aja dari wisma. Kita jalan ke Pantai Kuta.

Malemnya kita makan malam di Restoran Chinese bareng temen-temen SD papa yang kebetulan lagi reunian di Bali. 

Sabtu. Saya sekeluarga diajakin jalan sama dua orang temen papa. Kita ke Tanah Lot. Keren!

Selanjutnya kita ke Ulun Danu Beratan. Danu Beratan itu di daerah gunung. Keren deh. Kebetulan pas kita ke sana, lagi hujan dan banyak kabut, tapi tetep cantik kok :)

Emang sih cuma dua tempat yang kita datengin, tapi sumpah, capeknya kebangetan.. Mungkin karena tempatnya yang pada jauh-jauh, jadi capek di jalan :| Tapi, tetep asik kok :) Malemnya kita belanja oleh-oleh di Krisna.

Dan tiba juga hari Minggu, waktunya balik ke Makassar. Eiittss, jangan salah, kita masih nyempetin ngunjungin tempat-tempat wisata di Bali loh :p
Berhubung flight-nya jam 4 sore, so paginya kita masih sempet jalan-jalan. Tapi kita udah check-out dari wisma dan koper udah pada dibawa, biar ntar abis jalan-jalan langsung ke airport.

Pertama kita ke Pantai Nusa Dua bareng satu teman papa yang sekaligus jadi driver kita hehe (makasih ya om :p)..

Lanjut ke Uluwatu. Di sini banyak monyetnya, kita bisa ngasih makan monyet dan bisa ngeliat pemandangan yang keren banget :)


Cuss, kita ngelanjutin perjalanan ke Garuda Wisnu Kencana (GWK). Di sini juga keren!


Kita juga sempet ke Dream Land, walaupun cuma sekedar dateng dan ngeliat doang, ga turun dari mobil dan ga sempet foto-foto.

Ternyata udah jam 2, abis belanja oleh-oleh (lagi) di Joger dan di satu tempat belanja oleh-oleh yang lain (lupa namanya -__-), kita langsung ke airport untuk check-in. Jam 4 sore, take-off to Jakarta. Sampe di Jakarta maghrib, dan mesti nunggu flight ke Makassar jam setengah 1 malam, huaaa... Daripada jamuran nunggu di airport, kita main dulu ke tempatnya Tulang di Tangerang. Pas mau ke Bali juga kita sempet main ke sana pas transit di Jakarta. Pas nyampe Jakarta, kita ga langsung ke rumah Tulang, kita malah main ke Tangerang City, jalan-jalan sekalian nyari makan :p

Well, kita balik ke airport sekitar jam 10 malem untuk check-in dan take-off pukul 00.30 WIB, dan sampe di Makassar subuh. Huuaaaa, liburan yang melelahkan, but It's so awesome :)

Memory of Malang

Minggu subuh kemaren, tepatnya jam 2 subuh, aku nyampe di kamarku tercinta (akhirnyaaaa haha..) Yak, setelah sebulan merantau di kota orang, akhirnya bisa balik lagi ke Makassar :p Seneng sih, seneng banget malah, bisa ngumpul bareng lagi sama keluarga, ketemu mama, papa, adik, oma, tante, sepupu, bisa ngerasain masakan mama lagi, bisa manja-manjaan lagi :p.. Tapi agak sedih juga ninggalin kota Malang.

Yep, terlalu banyak cerita yang berkesan di Malang. Terlalu banyak kisah yang terukir di sana. Sebulan, yak memang hanya sebulan aku dan temen-temen gelombang 2 gizi Makassar di sana, tapiiii itu merupakan sebulan yang berkesan buat aku. Oke, sekarang aku bakal flashback ke satu bulan yang lalu.. tadaaaa.....

***

Sabtu, 24 April 2012 aku dan temen-temen berangkat ke Malang.

Beberapa hari sebelum berangkat, aku rada nervous juga sih, ga tau apa yang bakal terjadi di sana nantinya haha. Tapi aku berusaha enjoy aja :p 
Kita nyampe Surabaya sekitar jam 7 malem dan langsung ngelanjutin perjalanan ke Malang, Surabaya-Malang sekitar 2 jam-an. And finally, nyampe kosan juga, Pattimura 25.. Tepaaaaaaaaarrrrr....

Karena kita berangkatnya sabtu, kita masih bisa nikmatin weekend hari minggunya. Pasar Minggu tempat weekend pertama kita haha.

Sorenya, kita ke Malang Town Square (Matos).

Lanjut ke Alun-alun..


Tiba juga hari senin, hari pertama kita di RS. dr. Saiful Anwar Malang.

Hari pertama, penerimaan di Ruang Majapahit.

Setelah dibagiin jadwal dinesnya, besok paginya kita ada Hospital Tour, yep ngelilingin RS, orientasi tempat dines kita hehe. Selese hospital tour, kita langsung ke ruangan bareng CI (Clinical Instructure) kita masing-masing. Awalnya rada takut juga sih, takut dapet CI yang galak, parno duluan sama kegiatan yang bakal kita lakuin di ruangan. Tapi ternyata all is well, haha.. Aku dapet CI yang baik banget, ketemu sama temen-temen perawat yang welcome sama kita, kegiatannya juga ga susah-susah banget, T.O.P daaahhh :) Walaupun kita semua dapet 6 hari kerja, cuma yang di Poli yang dapet 5 hari kerja.

Sabtu malem a.k.a malam minggu pun tiba.. Aku, winda, amma, k'adhi, dan k'iwan jalan ke Mal Olympic Garden (MOG) dengan modal nekat! Nanya sana-sini sama orang-orang haha hajaaaaarrrr :p


Weekend pun tiba (akhirnyaaaaahaha).. Kita semua ke Jatim Park I

Wahananya keren, kurang lebih sama kaya di dufan kalo menurut aku, walaupun masih bagusan dufan sih, tapi tetep keren kok :) Flying tornado, aero test, spinning coaster! Sumpah, jantung serasa mau copot! Masih banyak lagi wahana menarik di sana. Abis JP I, kita ke Batu Night Spectacular (BNS). Kita ga sempet masuk ke dalem sih, abis udah malem, mana besoknya mesti dines :( (kapan-kapan deh ke sana lagi)


Minggu kerja pun tiba (lagi), but enjoy it, guys :)

Penat dengan tugas-tugas di RS, malemnya aku, winda, yanti dan lhia nyempet-nyempetin nge-dunkin haha :p

Abis itu lanjut ke alun-alun (tugu) depan balaikota.

Satnite dateng lagi :) Kita malam mingguan di MOG.


Karokean di Inul Vizta. Awalnya sih cuma kita-kita aja yang ceweknya, pas udah sejam-an nyengnyong, ternyata cowok-cowoknya, k'ancha, k'iwan, pada nyusulin kita, mereka dateng bareng mas Agung dan mas Felix. Mereka cerita, kata mas agung, kalo di Malang, jam 9 an udah ga ada angkot makanya mereka nyusulin temen-temen cewek mereka ini, mesti dijagain katanya haha so sweeeetttt :)


Yang serunya pas abis selese karokean dan mau balik ke kosan. Jalanan udah sepi euy, angkot udah jarang yang lewat. Yaa, emang udah tengah malem juga sih, sekitar jam 11-an malem. Sambil nyari angkot, aku, temen-temen, plus mas Felix dan mas Agung juga kita jalan bareng -menyusuri kota Malang tengah malam, halah-, lumayan jauh. Sampai akhirnya si Yanti udah ga kuat, muntah-muntah gitu dianya, masuk angin kali yaa. K'ancha dan mas Felix akhirnya nemu angkot kosong yang bisa ditumpangin sampe kosan (akhirnyaaa..), kan ga lucu kalo kita mesti jalan dari MOG sampe kosan yang jauhnya lumayan bikin betis gede, mana udah tengah malem lagi haha :p


Besoknya, hari minggu kita bikin acara. Masak rame-rame, makan rame-rame, yuhuuuu.. Kapurung, nyamnyamnyam... 


Oiya, aku belum cerita tentang mas Agung dan mas Felix ya? hehe. Mas Agung dan mas Felix itu anak gizi dari Jember. Pas kita dateng minggu kemaren, mereka juga udah duluan dines di RSSA. Kita yang dari Makassar baru masuk minggu pertama, mereka udah minggu terakhir dines. Selain mereka, ada juga mba Agatha, dia orangnya baik, ramah lagi :) 


Mas Agung yang paling sering main ke kosan. Mas Felix juga sering ke kosan, tapi ga sesering mas Agung alias si ndut itu. Pas anak-anak jember udah pada mau balik ke Jember, hari selasa kalo ga salah, mas agung, mas Felix dan mas Arif (anak Jember juga) dateng ke kosan, mau pamitan, tapi aku & yanti lagi di luar nyari makan. Tapi untungnya kita ketemu mereka pas aku sama yanti lagi beli makanan di penjual lalapan. 

Dan ternyata yang pulang cuma mas Felix sama temen-temen dari Jember yang lain, mas Arif baru besok balik ke Jember, mas Agung kamis baru balik, secara mereka kan bawa motor sendiri. Dan pas si ndut balik ke Jember kamis pagi, aku nangis! 

Ga tau kenapa, padahal baru kenal dia seminggu lebih. Mungkin karena dia sering main ke kosan, dia juga ngajarin aku pas lagi ngerjain tugas RS (secara kan dia D4 hehe), dia jg sering nasihatin aku, kita sering becanda bareng, makanya pas dia pamitan, rasanya airmata ga bisa ketahan :( Mata dia juga merah, mau nangis tapi berusaha biar ga 'banjir' :( Yep, setiap pertemuan pasti ada perpisahan, huufftt..

Selain anak Jember, pas kita dateng, kita juga masih dines bareng anak-anak Jakarta, Gizi Poltekkes Kemenkes Jakarta II tepatnya. Mereka semua baik-baik orangnya. Awalnya aku cuma kenal sama Liana, soalnya dia anak Jakarta yang pertama ngajakin aku dan lhia ngobrol, dan aku juga sempet dines satu ruangan sama dia di Ruang 8 Obgyn. 
Mungkin Liana ga tahu, aku belajar banyak hal dari dia :)
Aku kenal sama semua anak Jakarta pas aku, lhia, winda dan astri ketemuan di tempat lalapan langganan anak Jakarta, kita ngobrol-ngobrol dan main ke kosan mereka. Mellyna, Sterna, Tari, Lale, mereka anaknya pada asik-asik, baik pula, welcome sama kita-kita anak Makassar :) Oya, ada Ryan juga yang dari Jakarta, mereka cuma berenam yang praktek di RSSA.
Pas kita mulai dines, mereka udah sebulan dines dan masih ada 3 minggu lagi, yak kurang lebih sebulanan lagi lah, sama kayak kita. Pas mereka selese dines, kita masih ada seminggu lagi. Tapi mereka masih semingguan lagi di Malang, katanya sih mau perbaikin laporan dan jalan-jalan dulu hehe. Hari terakhir kita dines, mereka juga pamitan. Anak-anak Jakarta pamitan Sabtu pagi, dan kita-kita anak Makassar pamitan siangnya, abis selese dines. Sedih juga pas anak-anak Jakarta pamitan, huhu :(

Bukan cuma anak-anak Jember dan Jakarta, kita juga ketemu temen-temen baru, anak gizi dari Kediri, Akzi Surabaya, Poltekkes Malang (D3 & D4), Brawijaya.. Senang bertemu mereka, semuanya pada welcome. Dari Kediri ada mas Dhayon, dari Akzi Surabaya aku kenal mba Sari dan Mas Azwar, dari D3 Poltekkes Malang aku kenal mas Deny, mas Rizal, mba Kiky, mba Tul, mba Irma, dari D4-nya aku kenal sama kak Rista, kalo dari Brawijaya aku kenal sama kak Ega, kak Sandra, kak Anik, kak Nike, kak Yongki, banyak deh :)

Seneng bisa dapet temen-temen gizi dari berbagai daerah. Dan bukan cuma anak gizi, aku juga dapet temen-temen baru di ruangan, temen-temen perawat dari berbagai daerah. Minggu pertama pas aku dines di Ruang 22 IPD, aku dapet 4 temen baru, mas onky dan dua temennya dari keperawatan Bojonegoro (lupa namanya, piiss hehe) dan juga mas Dian, perawat magang di RSSA. Minggu kedua, aku dines di Ruang 8 Obgyn, dan dapet temen-temen baru lagi, ada yang dari keperawatan, ada yang dari kebidanan juga. Ada mba Laela, mba Lisa, mba Beby (Habiba). Minggu ketiga aku dines di ruang 13 Bedah. Di sana aku kenal mas Fathur dan mas Bagus dari keperawatan Poltekkes Malang. Minggu keempat aku dines di ruang 20 Bedah dan dapet temen baru dari keperawatan Universitas Muhamadiyah Malang, mas Richard dan mba Siska.

Bukan cuma mereka, aku juga dapet temen-temen baru perawat yang ga pernah seruangan sama aku, haha. Mas Teguh (Bojonegoro), mas Rahmat (Probolinggo), mas Rizal (Banyuwangi). Aku kenal mereka karena mereka pernah main ke kosan, diajakin sama temen-temenku yang pernah seruangan sama mereka. Seneng bisa dapet banyak temen-temen baru.

By the way, kita punya tempat makan langganan, lalapan. Tiap pulang dines bahkan tiap malem, pasti kita makannnya di situ. Tempe, tahu, ikan, sambelnya apalagi, ueenaaakk tenaannn... hihi.. 



Kita juga punya langganan juice depan indomaret, tiap pulang dines kita pasti mampir minum juice dulu, harganya terjangkau soalnya, dengan 4 ribu perak kita bisa minum juice buah yang kita mau.

Minggu terakhir di Malang, tiap malem, tengah malem tepatnya, kita sering bikin acara. Kita nyebutnya 'pesta' haha, walaupun cuma makan mie goreng dan nasi, plus minum coca-cola, tapi tetep aja asik.

Aku dan Winda punya lagu andalan selama di Malang. Tiada hari tanpa aku nyanyiin lagu Serba Salah-nya Raisa dan si Winda nyanyi lagu Someone Like You-nya Adelle hihi.. 
Si Winda juga sempet loh ikut ke Gereja haha, bukan cuma Winda, k'Adhi dan k'Iwan juga pernah ikut ke Gereja bareng aku, Yanti dan k'Nita, walaupun yang bener-bener ikut sampe ke Gereja cuma k'Adhi, k'Irwan-nya kabur :p

Waktu di Malang, kita juga sempet ngerayain ulang tahunnya k'Riri, yaa acara kecil-kecilanlah di alun-alun (tugu) depan balaikota, hehe.. "Happy birthday k'Ririiii :)"


Oya, lewat posting-an ini aku juga mau berterima kasih ke dua cowok (yang dirahasiakan namanya :p) yang udah suka dan-katanya-cinta sama aku, thanks banget, aku seneng masih ada yang cinta sama Phika dan aku ngehargain itu banget. Tapi maaf, semuanya terlalu cepat, kalian belum tahu banyak tentang Phika, dan kalian belum mengenal dalemnya Phika kayak gimana. Lagian, sekarang Phika mau fokus sama kuliah yang bentar lagi udah mau selese. Sekali lagi, MAAF :)


Pas pamitan sabtu kemaren, aku sempet nangis juga. Awalnya sih ga berasa pengin nangis, pas pamitan sama CI dan pegawai-pegawai di Instalasi Gizi rasanya biasa aja, tapi ga tau kenapa, pas pamitan sama Bu Susy, air mata langsung ngalir gitu aja. Bu Susy itu CI ku pas minggu kedua di Obgyn. CI yang ngebimbing aku ngerjain kasus wajibku. Beliau sangat baik, cerdas, dan sabar pas ngebimbing aku walaupun kadang banyak kesalahan pas aku nyusun PAGT :( Yep, bu Susy is the best lah pokoke..

Selama dines di RSSA, bersyukur banget aku dapet CI yang baik-baik. Minggu pertama dapet CI bu Karlin (Sukarlin) (ruang 22 IPD), minggu kedua bu Susy (ruang 8 OBG), minggu ketiga bu Dewi (Wiwi) (ruang 13 Bedah) dan minggu keempat bu Debby (ruang 20 Bedah). Mereka CI yang hebat (y)

Semua ruangan yang saya dapat punya kesan tersendiri. Dan yang menurut aku paling 'parah' ya di ruang 13, di sana aku ngeliat pasien yang meninggal di depan aku, aku ngeliat gimana para perawat berusaha semampu mereka buat nyelamatin kakek itu. Di sana juga aku ngeliat gimana orang-orang yang abis kecelakaan, yang badannya patah sana-sini, yang lukanya parah, yang darahnya masih segar, uuuuhhhh sereeemmm, tapi itu dia, 'pengalaman'. Oiya, di ruang 13 itu juga aku ketemu sama dokter Peterson Sidabutar (dokter Tar). Beliau dokter yang baik, pinter dan bijak. Pertama kali bertemu, beliau menanyakan tentang diet yang tepat untuk pasien yang namanya Achmad Fadholi bed 3 (masih inget banget gue hehe). Beliau nanya berapa kebutuhan energinya, proteinnya, dan blablabla. Sebenernya beliau lebih tau dari aku dan lhia, hanya sekedar ngetes aja kali yaa :p Satu kalimat yang aku inget dari dia: "Mereka semua yang dirawat di sini adalah guru-guru kita. Dari mereka kita bisa belajar banyak. Ketika PKL seperti inilah kesempatan yang tepat untuk kalian mendapatkan banyak ilmu, jadi gunakan kesempatan ini dengan sebaik mungkin." :)


Terlalu banyak cerita di Malang. CI-CI yang hebat, temen-temen baru, canda, tawa, tangis, kebersamaan gizi 09 dan 08, SEMUANYA! Berat rasanya ninggalin semua cerita itu. Tapi biar bagaimanapun juga, aku dan temen-temen mesti kembali ke Makassar. Kita balik ke Makassar Sabtu malem kemaren, take off sekitar jam 22.30 WIB dan landing sekitar jam 1 dini hari di Makassar.

Well, kita punya kehidupan masing-masing, kita masih punya banyak hal yang harus diselesaikan di Makassar, dan semuanya itu demi masa depan kita tentunya. 


Terima kasih CI-CI ku yang hebat, yang mengajari dan memberiku banyak ilmu. Terima kasih teman-teman baruku, yang baik dan memberiku banyak cerita, banyak kisah, pelajaran dan pengalaman hidup, canda dan tawa. Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih karena telah mengisi beberapa lembaran dalam 'buku' kehidupanku. Terima kasih karena telah mengajariku banyak hal :)


Suatu saat nanti kita pasti bakal ketemu lagi kok temen-temen. 
Keep contact yaa, guys.. :)

up